ALLAHUMA SOLIALA MUHAMAT
DARI KISAH KISAH HIDAYAH YANG LALU APA YANG MAMPU SAYA NYATAKAN BAHAWA SETIAP HIDAYAH ADALAH BERUPA NUR ILLAH YANG MANA LAHIR DARI DZAT ALLAH YANG MANA TERUS MENGALIR MASUK KEDALAM TUBUH JASAT INSAN INSAN PILIHAN NYA.,,. SEBAGAI MANA KISAH TERDAHULU CAHAYA ILAH KITA KALI INI TERPANCAR DARI SEBUAH MIMPI KEATAS JIWA YANG TENANG MENGINGINKAN IMAN ATAU NUR MUHAMAT KEDALAM QALBU YANG SUCI DARI BISIKAN IBLIS ,. SEPERTIMANA BIASA QALBU YANG SUNYI DARI BISIKAN IBLIS AKAN SENANTIASA RINDUKAN CAHAYA IMAN SEBAGAI MANA INSAN INSAN YANG MANA ALLAH PANCAR KAN CAHAYA IMAN KEDALAM NYA.,,.
BERBAGAI CARA ALLAH DAYANG KAN CAHAYA ILLAH KEDALAM QALBU SESEORANG ADA YANG ALLAH DATANG KAN DALAM MIMPI TAPI MIMPI MIMPI MEREKA TETAP SAMA SEBAGAI MANA, KISAH KISAH KITA MIMPI MIMPI MEREKA SEBELUM ALLAH PANCARKAN NUR MUHAMAT
BERMIMPI BERTEMU WALI RASUL ALLAH .,MIMPI MATI DAN TERTANAM DALAM KUBUR ,. MIMPI MASUK ALAM GHAIB DAN DISEKSA MIMPI BERBAGAI LAGI YANG MANA MIMPI MIMPI INI ADALAH PERMULAAN PERJALAN BAGI MEREKA LEBIH JAUH MASUK KEDALAM CAHAYA NUR MUHAMAT DAN TAAD BERIBADAT DAN TERUS MENGATUR DAN MENYUSUN PAHALA PAHALA DAN AMALAN AMALAN IBADAH HINGGA MANA SAMPAI SAAT SAAT PERTEMUAN DAN SAAT SAAT MASUK DALAM ALAM KUBUR .,,.
WALLAHUAKLAM SEBUAH KISAH HIDAYAH KITA KALI INI
SEORANG wanita berumur dua puluh tahun. Allah menginginkan kebaikan kepadanya, maka ia memberikan taufik dan hidayah kepadanya.Pada suatu malam aku bermimpi sedang bermain dengan teman-temanku –yang buruk perangainya- seperti biasanya, tetapi tiba-tiba di hadapan kami lewat sekelompok orang yang membawa jenazah. Aku pun melihat kearah jenazah itu, sedangkan teman-temanku berusaha mengalihkan perhatianku dari jenazah itu. Aku berusaha mengikuti jenazah itu namun tidak bisa, lalu aku berlari dan terus berlari hingga aku menyusul jenazah itu. Ketika melewati jalan yang sukar dilalui aku tidak mampu meneruskan perjalanan, lalu aku menemukan kamar kecil yang gelap, maka aku memasukinya dan bertanya, “Tempat apa ini?”
Mereka berkata kepadaku, “Ini adalah kuburanmu. Inilah tempat kembalimu. Di sinilah umurmu berakhir.”
Aku lalu berteriak dengan suara yang keras. Rasanya aku ingin shalat dan ingin mengeluarkan air mata yang dapat menyelamatkanku dari adzab Allah yang pedih namun kemudian suara yang berasal dari belakangku berkata: “Mustahil, mustahil, telah habis umurmu sedangkan kamu tenggelam dalam kelezatan.”
Tiba-tiba aku terbangun dari tidurku pada saat imam sedang melaksanakan shalat shubuh, dan ia membaca firman Allah Ta’ala:
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَانَزَلَ مِنَ الْحَقِّ…
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)….” (QS. Al-Hadiid: 16)
Maha Suci Allah, perjalanan hidupku tercermin di hadapanku. Allah telah memberikan nikmatnya kepadaku agar aku bertobat kepada-Nya sebelum wafat, maka segala puji dan sanjungan hanya untuk Allah.
YANG DEMIKIAN LAH ALLAH DATANGKAN NUR MUHAMAT CAHAYA KEIMANAN UNTUK JIWA JIWA YANG TENANG KEMBALI MENGHADAP ILLAH DZAT YANG MAHA QADIM,.,.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
alhamdulillah