Sabtu, 2 Februari 2019

KISAH SAKINAH DAN PENJELASAN ULAMAK TAFSIR,..

             allahuma solliala muhamad , ramai orang tersalah menafsir erti sebenar sakinah,.,..,

           SAKINAH SEBENAR NYA BERERTI KETENAGAN ,.,. YANG MANA DATANG DARI PERINTAH ALLAH KEDALAM JIWA SESEORANG BERUPA NUR HIDAYAH NUR MUHAMAT ATAU AWAN PUTIH BERBENTUK MANUSIA ATAU ANGGIN BERUPA MANUSIA MASUK KEDALAM QALBU ATAU SANUBARU SESEORANG,.,.

           SEBAGAI MANA PENJELASAN ULAMAK TAFSIR TENTANG SAKINAH DAN BEBERAPA HADIS YANG MENERANGKAN TENTANG ERTI SEBENAR SAKINAH,.,.Jika ditinjau dari asal katanya, maka lafadz سكينة berasal dari kata سكن yang mempunyai beberapa arti dalam Al-Quran, yakni : 1. Tenang, tentram 2. Istirahat 3. Tempat, menempati Dan secara istilah jika ditinjau dari kamus Besar Bahasa Indonesia maka tenang adalah (perasaan hati, keadaan, dan sebagainya) diam tidak berubah-ubah dan tidak bergerak-gerak, tidak gelisah, aman dan tentram. SEBAGAI MANA AYAT QURAN SURAH AL-FATH “Dialah yang telah menurunkan as-sakinah ke dalam qalb orang-orang al-mu’min, agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan yang telah ada” (Al-Fath [48]: 4).

       SAKINAH MENURUT HADIS DAN TAFSIR PARA ULAMAK ADALAH KETENAGAN JIWA BILA MANA SESEORANG YANG ALLAH PILIH UNTUK NYA KEBAHAGIAN DI DUNIA DAN DI MASUKKAN CAHAYA YANG MANA BERUPA BENTUK MANUSIA ATAU AWAN YANG BERUPA MANUSIA ATAU NUR MUHAMAT ROH YANG MANA MEMBAWA KETENAGAN KEDALAM HATI HATI PARA NABI DAN INSAN INSAN PILIHAN ALLAH SAWT,.,. DARI SINI PENJELASAN TENTANG SAKINAH ATAU KETENAGAN JIWA IA NYA MEMBAWA KEAPADA HAKIKAT ASAL YANG MANA NUR MUHAMAT ROH YANG MANA MELAHIRKAN PARA NABI DAN WALIULLAH,.,.., SEBAGAI MANA SEBUAH HADIS YANG BERPENDAPAT DARI SESETENGAH ULAMAK SAKINAH BERUPA MANGKUK BEKAS YANG MANA TEMPAT UNTUK MENCUCI QALBU NABI NABI DAN INSAN PILIHAN ALLAH DARI SINI MANGKUK YANG MANA TINGGAL DALAM SYURGA ALLAH ITU ADALAH SEBAGAI TEMPAT MEMCUCI JANTUNG NABI NABI DAN ORANG ORANG YANG MENDAPAT KETENAGAN JIWA ATAU SAKINAH,.,.

   BIAR APA JUA ALLAHUMA SOLLIA ALA MUHAMAT TAFSIRAN DAN HADIS YANG MENGHURAIKAN HAKIKAT SEBENAR SAKINAH ATAU KETENAGAN JIWA IA NYA ADALAH PERKARA YANG ALLAH DATANGKAN KEDALAM QALBU JANTUNG HATI INSAN PILIHAN NYA UNTUK MENDAPAT KETENAGAN DAN KHUSUK DALAM IBADAH,.,.,. SEBAGAI MANA KITA KETAHUI KISAH KISAH NABI NABI YANG MANA MENDAPAT KETENAGAN JIWA BILA MANA ALLAH DATANG KAN UJIAN KEATAS MEREKA HATI MEREKA MENJADI TENANG DALAM APA JUA KEADAAN SEBAGAI MANA NABI YUNUS YANG MANA TETAP TENANG WALAU PUN SEDANG BERADA DALAM PERUT IKAN U,.Ketika Nabi Yunus sedang berlawan dengan gelombang, maka Allah SWT mengarahkan seekor ikan nun (yu) supaya menelan Nabi Yunus hidup-hidup, maka ikan nun yang muncul itu pun menelan Nabi Yunus dan menyimpannya dalam perut tanpa ada cacat-celanya. Ketika Nani Yunus berada dalam perut ikan nun dia berdoa kepada Allah supaya mengampuni dosa yang telah dilakukan. Lalu Nabi Yunus membaca doa: "Tidak ada Tuhan yang benar di sembah hanya Engkau ya Alalh, mahasuci Engkau aku adalah orang yang membuat zalim atas diriku." Maka Allah perkenankan permintaannya dan Allah lepaskan dia daripada kedukaan. Demikianlah Allah selamatkan orang yang beriman. Rasulullah bersabda maksudnya: "Nama tuhan yang mulia, siapa yang berdoa dengan nama itu akan diperkenankan doanya. Siapa yang meminta dengan nama itu, akan diberi apa yang diucapkan oleh Nabi Yunus dalam perut ikan nun." Firman Allah bermaksud "Jika tidak kerana dia (Nabi Yunus) daripada orang yang selalu mengucapkan tasbih, nescaya tidaklah ia dapat keluar dari perut ikan sampai hari kiamat."

        SEBAGAI MANA KISAH NABI IBRAHIM KETIKA MANA ALLAH DATANG KAN UJIAN KEATAS NYA Berduyun-duyunlah orang datang menyaksikan pelaksanaan hukuman Nabi Ibrahim. Kayu dibakar dan terbentuklah api yang sangat besar. Kemudian dalam keadaan diikat tangannya, Baginda diangkat ke atas tempat yang tinggi lalu dicampakkan ke dalam kayu api yang menyala-nyala itu dengan iringan Firman Allah: “Kami berfirman: “Hai api, jadilah engkau sejuk serta selamat sejahtera kepada Ibrahim! “. (Al-Anbiyaa’ 21:69) Orang ramai yang berkumpul di sekitar kawasan itu masing-masing merasakan betapa dahsyatnya api itu, api besar yang belum pernah disaksikan oleh mereka sebelumnya. Masing-masing merasa yakin sudah pasti Ibrahim akan hangus menjadi abu.

       DARI KISAH NABI IBRAHIM YANG MANA ALLAH DATANG KAN SAKINAH DALAM QALBU NYA TETAP TENANG WALAU PUN SEDANG BERADA DALAM API YANG MENYALA NYALA ,.,. ATAU SEBAGAI MANA KISAH WALIULLAH YANG MANA DALAM PERJALANAN MEREKA ALLAH DATANG KAN SAKINAH ATAU KETENAGAN JIWA BIAR PUN DALAM KEADAAN YANG AMAT MENAKUTKAN ATAU BAHAYA SEDANG DI HADAPI MEREKA ,., ahli ibadah dari kalangan Bani Israil yang paling tekun dalam beribadah. Pada masa itu ada tiga lelaki bersaudara yang mempunyai seorang saudara perempuan, dan tidak ada saudara perempuan selainnya. Ketiga bersaudara tersebut hendak berangkat jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka tidak tahu kepada siapa mereka akan meninggalkan saudara perempuannya. Mereka juga tidak tahu kepada siapa mereka merasa aman untuk menitipkan saudara perempuannya itu. Akhirnya, mereka pun sepakat untuk meninggalkan saudara perempuan mereka pada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani israil. Dialah orang yang dipercaya oleh mereka. Lalu mereka mendatangi ahli ibadah tersebut dan memintanya agar mereka diperkenankan untuk menitipkan saudara perempuan mereka, sehingga saudara perempuan mereka berada dalam pengawasan si ahli ibadah sampai mereka kembali dari perjalanan. Awalnya, si ahli ibadah menolak permintaan tersebut dan memohon perlindungan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari mereka dan dari saudara perempuan mereka. Tetapi mereka pun terus mendesak hingga akhirnya si ahli ibadah menuruti keinginan mereka dan menerima permintaan mereka.

            Dia berkata kepada mereka, “Tempatkanlah saudara perempuanmu di rumah dekat tempat ibadahku.” Lantas mereka menempatkan saudara perempuan mereka di rumah tersebut, kemudian mereka pergi meninggalkannya. Maka perampuan tersebut tinggal bersama si ahli ibadah tersebut selama beberapa waktu. Si ahli ibadah selalu turun dari tempat ibadahnya untuk membawakan makanan. Kemudian dia memanggil perempuan tersebut, lalu si perempuan keluar dari dalam rumah untuk mengambil makanan yang dihidangkan kepadanya. Lantas setan membisikinya. Setan pun menebarkan tipu dayanya, seolah-olah senantiasa memberi motivasi kepada ahli ibadah untuk berbuat kebaikan. Setan membisikkan rasa keberatan kepada ahli ibadah jika perempuan tersebut keluar dari rumahnya di siang hari, dan menakut-nakutinya jangan sampai ada seorang pun yang melihat perempuan tersebut. Akhirnya, si ahli ibadah mengunci perempuan tersebut. “Seandainya engkau mau datang membawa makanan untuknya dan engkau letakkan di pintu rumah yang ditinggali perempuan tersebut, niscaya engkau mendapat pahala yang besar.” Setan pun terus-menerus membisiki hal tersebut, hingga akhirnya dia berjalan ke tempat perempuan tersebut dengan membawa makanan serta meletakkannya di pintu rumah tanpa mengajak bicara perempuan tersebut. Si ahli ibadah melakukan hal ini selama beberapa waktu. Iblis pun datang lagi untuk memperdaya si ahli ibadah, “Seandainya kamu mau berbicara dan mengobrol dengan perempuan tersebut, maka pasti dia merasa terhibur dengan obrolanmu lantaran dia sedang kesepian.” Demikianlah Iblis senantiasa membisikinya, hingga akhirnya si ahli ibadah mau berbincang-bincang dengan perempuan tersebut dalam beberapa waktu. Si ahli ibadah itu pun selalu memandangi perempuan tersebut dari atas tempat ibadahnya. Setelah itu, iblis datang lagi membisikinya, “Seandainya engkau mau turun menghampirinya, hingga engkau duduk di pintu tempat ibadahmu lalu berbicara dengannya dan dia duduk di pintu rumahnya berbicara denganmu, niscaya hal ini lebih baik dan lebih menghibur dirinya.”

             Iblis senantiasa membisikinya, hingga akhrinya iblis berhasil membuat si ahli ibadah turun dan duduk di depan pintu tempat ibadahnya untuk berbicara dengan perempuan tersebut dan demikian pula sebaliknya. Perempuan tersebut keluar dari rumah sehingga dia duduk di pintu rumah. Mereka berdua pun melakukan hal ini selama beberapa waktu. Kemudian iblis datang lagi. Ia memperdayai ahli ibadah seolah hendak melakukan kebaikan dan meraih pahala ketika dia melakukan itu semua terhadap perempuan tersebut. Iblis membisikkan, “Seandainya kamu mau keluar dari pintu tempat ibadahmu, lalu kamu duduk di dekat pintu rumah perempuan tersebut untuk berbincang-bincang dengannya, niscaya hal tersebut lebih menghibur dan lebih baik baginya.” Iblis senantiasa membisikkan hal tersebut sampai si ahli ibadah melakukannya. Akhirnya, si ahli ibadah pun melakukannya dalam beberapa waktu. Lantas iblis datang lagi seolah memotivasi untuk melakukan kebaikan seraya membisikkan, “Andai zaja kamu mau berdekatan dengannya, engkau duduk di pintu rumahnya untuk berbincang-bincang dengannya dan si perempuan tidak perlu keluar dari rumahnya.” Lantas dia pun melakukan hal tersebut. Dia pun turun dari tempat ibadanya dan berdiri di pintu rumah si perempuan dan berbincang-bincang dengannya. Mereka berdua pun melakukan hal tersebut selama beberapa waktu. Selanjutnya, iblis datang lagi membisikinya, “Andai saja kamu mau masuk ke dalam rumah perempuan tersebut, lalu kamu berbincang-bincang dengannya dan kamu tidak membiarkan dirinya menampakkan wajahnya kepada seorang pun, niscaya hal tersebut lebih baik bagimu.” Iblis senantiasa membisikinya, sehingga dia pun masuk ke dalam rumah dan berbincang-bincang dengan perempuan tersebut seharian penuh. Ketika waktu siang telah berlalu, dia naik ke tempat ibadahnya. Lagi-lagi iblis mendatangi setelah itu, dia terus-menerus menghiasi perempuan tersebut di hadapan si ahli ibadah. Hingga akhirnya si ahli ibadah menyentuh paha dan kemaluan si perempuan. Iblis pun terus-menerus memoles si perempuan di kedua mata si ahli ibadah.

                Iblis membujuknya hingga akhirnya dia menzinai perempuan tersebut dan menghamilinya. Akhirnya perempuan tersebut melahirkan seorang anak. Kemudian iblis datang dan membisiki, “Bagaimana pendapatmu, jika saudara-saudara ini datang, seementara saudara perempuannya melahirkan anak-anak darimu apa yang akan kamu perbuat? Pastilah keburukanmu akan terungkap atau mereka akan membuka keburukanmu. Oleh karena itu, datangi anak itu, sembelihlah dia, lalu kuburkan. Sungguh, si perempuan akan tutup mulut karena dia juga takut saudara-saudaranya tahu apa yang telah engkau perbuat terhadapnya.” Lantas si ahli ibadah melakukannya. Dia pun membunuh anak tersebut. Selanjutnya iblis membisiki lagi, “Apakah kamu yakin perempuan tersebut dapat merahasiakan pada saudara-saudara atas apa yang telah engkau perbuat terhadapnya dan perbuatanmu yang telah membunuh anaknya. Maka, tangkap perempuan tersebut, lalu sembelih, dan kuburkan bersama anaknya!” Iblis pun terus-menerus membisikkan hal itu, hingga akhirnya dia pun menyembelih perempuan tersebut dan menceburkannya ke dalam lubang beserta anaknya, menutupi keduanya dengan batu besar, dan meratakan tanahnya. Kemudian dia naik ke tempat ibadahnya dan beribadah di dalamnya. Si ahli ibadah masih tetap dalam keadaan seperti itu hingga saudara-saudara perempuan tersebut pulang dari medan perang. Mereka mendatangi si ahli ibadah dan menanyakan perihal saudara perempuannya. Si ahli ibadah memberitahukan kepada mereka bahwa perempuan tersebut telah meninggal. Dia pun berdoa agar perempuan tersebut mendapat rahmat, dan mengisinya. Dia berkata, “Dia sudah perempuan terbaik.” Ketika malam telah menjadi gelap dan mereka terlelap dalam pembaringannya, iblis mendatangi mereka dalam tidur dengan menjelma sebagai seorang musafir. Awalnya, setan mendatangi saudara paling tua. Iblis bertanya kepadanya tentang saudara perempuannya. Dia pun menceritakan sebagaimana yang dikatakan oleh si ahli ibadah tentang kematiannya, tentang ahli ibadah yang mendoakannya agar mendapat rahmat, dan tentang si ahli ibadah yang menunjukkan kuburan saudara perempuannya tersebut kepadanya. Lantas Iblis menganggapnya keliru. Iblis mengatakan, “Si ahli ibadah tidak berkata jujur kepada kalian tentang saudara perempuan kalian. Sungguh, si ahli ibadah telah menghamili saudara perempuanmu sehingga dia melahirkan seorang anak, lalu si ahli ibadah menyembelih saudara perempuan kalian beserta anaknya karena takut kepada kalian. Dia menceburkan keduanya ke dalam lubang yang digalinya di belakang pintu rumah yang ditempati oleh saudara perempuan kalian di sebelah kanan tempat orang masuk rumah. Oleh karena itu, pergilah dan masuklah ke dalam rumah yang kemarin ditempati saudara perempuan kalian, pastilah kalian akan menemukan keduanya sebagaimana yang saya katakan.” Lantas Iblis mendatangi saudara kedua di dalam tidurnya. Iblis pun mengatakan hal yang sama kepadanya. Kemudian iblis mendatangi saudara paling kecil dan mengatakan hal yang sama kepadanya. Ketika mereka bangun tidur, mereka pun heran akan mimpi yang dialami oleh masing-masing dari mereka. Mereka saling berpandangan satu sama lain dan berkata kepada saudaranya, “Sungguh, tadi malam saya bermimpi aneh.”

                Mereka pun saling menceritakan mimpi mereka satu sama lain. Lantas saudara paling tua berpendapat, “Ini hanya bunga tidur. Tidak ada kenyataannya. Biarkan berlalu begitu saja.” Sedangkan saudara paling kecil berpendapat, “Demi Allah, aku tidak akan melewatkan begitu saja sehingga aku mendatangi tempat tersebut dan aku melihatnya sendiri.” Akhirnya mereka semua berangkat ke rumah yang pernah ditempati saudara perempuan mereka. Mereka membuka pintu dan mencari lokasi yang dijelaskan oleh iblis kepada mereka di dalam mimpi. Dan ternyata mereka menemukan saudara perempuan mereka bersama anaknya di dalam lubang dalam keadaan disembelih sebagaimana yang dikatakan iblis kepada mereka. Lantas mereka meminta penjelasan kepada si ahli ibadah mengenai hal tersebut. Si ahli ibadah pun membenarkan perkataan iblis tentang apa yang telah dia perbuat terhadap keduanya. Selanjutnya mereka mengadukan kasus ini kepada Raja. Mereka pun menyeret si ahli ibadah dari tempat ibadahnya dan diajukan agar disalib. Ketika mereka telah mengikatnya pada tiang untuk dieksekusi, iblis mendatanginya dan berkata, “Saya adalah temanmu yang telah membujukmu dengan perempuan yang telah engkau hamili dan engkau sembelih beserta anaknya. Jika kamu sekarang kamu mau menurutiku dan engkau kufur terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakanmu dan membentukmu, niscaya saya akan menyelamatkanmu dari keadaanmu sekarang ini.” Lantas si ahli ibadah kufur terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ketika dia telah kufur terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, iblis pun meninggalkannya. Akhirnya mereka menyalibnya dan membunuhnya. Mengenai hal inilah ayat berikut ini diturunkan. “(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata kepada manusia, ‘Kafirlah kamu’, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia berkata: ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta Alam.’ Maka adalah kesudahan keduanya, bahwa sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka kekal di dalamnya. Demikianlah balasan orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hasyr: 16-17)

     DARI KISAH AHLI IBADAH DI ZAMAN MUSA DAN IBLIS DAPATLAH DI HURAIKAN BAHAWA SETIAP KETENAGAN JIWA DATANG DALAM QALBU INSAN PILIHAN ALLAH SAW ,.,. DAN IA NYA BERUPA ROH NUR MUHAMAT ATAU MALAIKAT ATAU CAHAYA ILLAH YANG MASUK KEDALAM QALBU PARA NABI DAN INSAN PILIHAN ALLAH WALLAHUAKLAM BISSAWAB ,.,. SEMOGA ALLAH MEMBUKA PINTU DAN RUANG HATI KITA UNTUK MENDAPAT ILMU MELUAS TENTANG KETENAGAN JIWA YANG ALLAH DATANGKAN PADA INSAN PILIHAN NYA,.,.,.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

alhamdulillah