ALLAHUMA SOLLIALA MUHAMAD,.
HIDU KITA ATAS DUNIA NI TAK UBAH SEBAGAI MANA ANAK KECIL YANG DI DALAM RAHIM IBU SEDANG TERNANTI NANTI MASA DAN SAAAT KELUARNYA DARI RAHIM PERUT IBUNYA .,,. DAN HIDUP KITA HARI INI ALLAHUMA SOLLIALA MUHAMAD TERNANTI NANTI SAAT SAAT INDAH DAN SAAT SAAT YANG MANA SAAT INI KITA KATAKAN ATAU NAMAKAN IA SEBAGAI MIMI INDAN DAN MIMPI BURUK SETIAP KALI KITA DI MATIKAN SEMENTARA OLEH ALLAH SAWT DAN BERADA DALAM GENGGAMAN TANGGAN ALLAH YANG MANA SETIAP JIWA YANG TELAH MENINGGAL AKAN KEMBALI DAN TINGGAL DALAM NYA ,.,..,
ALLAHUMA SOLLIALA MUHAMAD.. BILA MANA MATI MAKA TINGGALLAH KITA DALAM ALAM GHAIB MILIK ALLAH SAWT,.., YANG MANA SETIA JIWA AKAN KEMBALI BAIK ATAU BURUK KAH TEMPAT NYA HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI ,.,.., DARI SINI JELAS BAHAWA SETIAP ORANG HIDU MAMPU BERTEMU ATAU BERBICARA DENGAN JIWA ROH ORANG YANG TELAH MATI ,.., IA NYA JELAS DALAM QURAN DAN HADIS BAHAWA SETIAP JIWA YANG TELAH KEMBALI PADA ILLAH AKAN BISA MAMPU BERTEMU DENGAN ROH ORANG YANG MASIH HIDUP ATAS DUNIA INI DENGAN MIMI SEBAGAI MANA ALLAH JADIKAN SEBUAH STESEN TEMAT DI MANA BERTEMU ROH ROH DENGAN JIWA JIWA YANG TELAH MATI,..,
ALLAHUMA SOLLIALA MUHAMAD , SETIAP DARI KITA ADA YANG BERUSAHA UNTUK BERMIMPI ATAU BERTEMU DENGAN DATOK ATAU MOYANG KITA YANG TERDAHULU UNTUK BERTANYA SESUATU ATAU MENGETAHUI SESUATU .. SEBAGAI MANA CONTOH DI LAKUKAN ORANG ORANG KAFIR DAN JAHIL DALAM UPACARA MEMUJA ROH ORANG MATI RATUSAN TAHUN DENGAN MEMBAWA BARANG BARANG YANG DI GUNA NYA SEWAKTU HIDU DAHULU DAN DI ASAP DAN DI BACA MENTERA PADA BARANG YANG DI BAWA SEBAGAI CONTOH KERIS HANG TUAH YANG MANA HIDUP BERSAMA SAMA HANG TUAH DI ZAMAN HANG TUAH MASIH HIDU DAN MASIH ADA TERSIMPAN MAKA DI BACA MENTERA MENTERANYA DAN DI ASAP ASA KEMMIAN AGAR DATANG ROH TUAN EMPUNYA KERIS ITU DI ZAMAN IA NYA HIDUP DALAM JELMAAN ROH ATAU DALAM TUBUH BADAN SESEORANG UNTUK DI TANYA ATAU DI CERITAKAN TENTANG KISAH HIDUP NYA ,.,.
INI BERLAKU PADA ORANG JAHIL DAN KAFIR PADA KITA ORANG ISLAM IA NYA KURAFAT DAN SEBAGAI MANA JELAS ALLAH BERFIRMAN di surat Az-Zumar ayat 42. Allah berfirman,
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) ruh (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah ruh (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan ruh yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az-Zumar : 42)
JADI BAGI KITA TIADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH UNTUK TEMUKAN KITA KEMBALI DENGAN ROH ORANG MATI DENGAN BERDOA SETIAP KALI SEBELUM TIDUR AGAR DI ERTEMUKAN DENGAN ROH ROH DATOK NENEK MOYANG KITA ATAU PUN BERTEMU DENGAN PARA WALIULLAH ATAU UN PARA RASUL DAN NABI KITA SENDIRI NABI MUHAMAT SAW YANG MANA TELAH WAFAT 1500TAHUN TAK PERLU KERIS ATAU RAMBUT NABI UNTUK BERTEMU DENGAN ROH NYA TAK PERLU JAMPI MENTERA DAN ASP KEMIAN SEBAGAI NYA HANYA DENGAN BERDOA DAN TIDUR SETELAH SOLAT SOLAT SUNAT INSYAALLAH AKAN ALLAH MAKBURKAN JIKA NIAT IKLAS LILLAHITAALA.,.
ALLAHUMA SOLIALA MUHAMAD SAYA BAWAKAN SEBUAH KISAH MIMPI SAHABAT BERTEMU ROH ORANG YANG MATI LALU BERWASIAT SESUATU .., ALLAHUAMA SOLLI ALA MUHAMAD TERLEBIH DAHULU HARUS DI INGGAT ROH ORANG YANG TELAH MATI TIDAK LAGI MAMPU MEMBAWA BARANG DAN MELETAKKAN DI HADAPAN KITA AKAN TETAPI MAMPU MENCERITAKAN DI MANA BARANG BARANG ITU TERSIMPAN ATAU DI JAGA,.,.., WALLAHUAKLAM BISSAWAB,. DAN KISAH LANTUNAN MIMPI SEORANG SAHABAT SAYA BAWAKAN SEBAGAI CONTOH UNTUK KITA BERIMAN AKAN ALAM GHAIB MILIK ALLAH DAN PERCAYA BAHAWA ORANG MATI TERUS HIDUP DALAM ALAAM GHAIB ALAM MIMPI ,..,
Diriwayatkan dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menjelaskan tafsir ayat tersebut,
إِنَّ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ وَالْأَمْوَاتِ تَلْتَقِي فِي الْمَنَامِ فَتَتَعَارَفُ مَا شَاءَ اللَّهُ مِنْهَا، فَإِذَا أَرَادَ جَمِيعُهَا الرُّجُوعَ إِلَى الْأَجْسَادِ أَمْسَكَ اللَّهُ أَرْوَاحَ الْأَمْوَاتِ عِنْدَهُ، وَأَرْسَلَ أَرْوَاحَ الْأَحْيَاءِ إِلَى أَجْسَادِهَا
“Sesungguhnya ruh orang yang hidup dan ruh orang mati bertemu dalam mimpi. Mereka saling mengenal sesuai yang Allah kehendaki. Ketika masing-masing hendak kembali ke jasadnya, Allah menahan ruh orang yang sudah mati di sisi-Nya, dan Allah melepaskan ruh orang yang masih hidup ke jasadnya.” (Tafsir At-Thabari 21/298, Al-Qurthubi 15/260, An-Nasafi 4/56, Zadul Masir Ibnul Jauzi 4/20, dan beberapa tafsir lainnya).
Kejadian nyata yang dialami para sahabat.,.,.,.,Kejadian ini pernah dialami seorang sahabat yang dijamin masuk surga karena kerendahan hatinya. Beliaulah sahabat Tsabit bin Qois radhiyallahu ‘anhu. Peristiwa ini terjadi ketika perang Yamamah, menyerang nabi palsu Musailamah Al-Kadzab di zaman Abu Bakr. Dalam peperangan itu, Tsabit termasuk sahabat yang mati syahid. Ketika itu, Tsabit memakai baju besi yang cukup bernilai harganya.
Sampai akhirnya lewatlah seseorang dan menemukan jasad Tsabit. Orang ini mengambil baju besi Tsabit dan membawanya pulang. Setelah peristiwa ini, ada salah seorang mukmin bermimpi, dia didatangi Tsabin bin Qois. Tsabit berpesan kepada si Mukmin dalam mimpi itu:
“Saya wasiatkan kepada kamu, dan jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi KALUT’ kemudian kamu tidak mempedulikannya.
Ketika saya mati, ada seseorang yang melewati jenazahku dan mengambil baju besiku. Tinggalnya di paling pojok sana. Di kemahnya ada kuda yang dia gunakan membantu kegiatannya. Dia meletakkan wadah di atas baju besiku, dan diatasnya ada pelana. Datangi Khalid bin Walid, minta beliau untuk menugaskan orang agar mengambil baju besiku. Dan jika kamu bertemu Khalifah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (yaitu Abu Bakr), sampaikan bahwa saya punya tanggungan utang sekian dan punya piutang macet sekian. Sementara budakku fulan, statusnya merdeka. Sekali lagi jangan kamu katakan, ‘Ini hanya mimpi kalut’ kemudian kamu tidak mempedulikannya.”
Setelah bangun, orang ini pun menemui Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu dan menyampaikan kisah mimpinya bertemu Tsabit. Sang panglima, Khalid bin Walid mengutus beberapa orang untuk mengambil baju besi itu, dia memperhatikan kemah yang paling ujung, ternyata ada seekor kuda yang disiapkan. Mereka melihat isi kemah, ternyata tidak ada orangnya. Merekapun masuk, dan langsung menggeser pelana. Ternyata di bawahnya ada wadah. Kemudian mereka mengangkat wadah itu, ketemulah baju besi itu. Merekapun membawa baju besi itu menghadap Khalid bin Walid.
Setelah sampai Madinah, orang itu menyampaikan mimpinya kepada Khalifah Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, dan beliau membolehkan untuk melaksanakan wasiat Tsabit. Para sahabat mengatakan, “Kami tidak pernah mengetahui ada seorangpun yang wasiatnya dilaksanakan, padahal baru disampaikan setelah orangnya meninggal, selain wasiat Tsabit bin Qais. (HR. Al-Baihaqi dalam Dalail An-Nubuwah 2638 dan Al-Bushiri dalam Al-Ittihaf 3010)
Kasus semacam ini juga terjadi pada beberapa ulama. Kisah-kisah mereka banyak disebutkan Ibnul Qoyim dalam bukunya Ar-Ruh (hlm. 30 – 48).
Salah satunya adalah kisah sahabat tsabit bin Qois di atas.
Ini semua menunjukkan bahwa ruh orang yang hidup bisa bertemu dengan ruh orang yang telah meninggal dalam mimpi. Wallahu a’lam. []
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
alhamdulillah